Semalam ibu tercinta menjenguk ku untuk kesekian kalinya.
Wajah mu tetap bagai air telaga
Yang mamancarkan keteduhan dan kedamaian
Kasih mu menembus ke dalam jantungku.
Bersama peluk mu di raga ku.
Tak ada yang pernah ku persembahkan pada mu.
Tapi tak sudi kau memutus cinta mu.
Rengkuh mu dan bau harum tubuh mu obati penantian panjang ku.
Singkirkan dahaga kerinduan ku pada mu.
Tapi Bu, cukup adalah tak pernah ada ketika peluk mu ada.
Kunantikan kau kembali kapan pun kau berkenan.
Kau yang selalu tahu kapan waktu.
Kau selalu mengerti kapan aku benar-benar membutuhkan mu.
Robbighfirlii wali waali dayya kamaa robbayani soghiiro.
Allohummagfirlahaa warhamhaa wa’afihii wafuan’ha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar