Akhir Desember tahun lalu saya sempat berjalan-jalan ke daerah Puncak. Sebetulnya saya pernah menulis pengalaman saya ini beberapa hari setelah kunjunganan saya kesana karena ingin berbagi dengan siapa saja yang nyasar ke tulisan ini.Tapi yang namanya nasib apes nggak pandang bulu, tulisan saya hilang dari komputer ketinggalan jaman saya.
Menikmati indahnya Puncak bukan lah pengalaman yang luar biasa. Hampir setiap insan penghuni Ibu Kota pernah ke
Kami melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor.
Setelah menikmati indahnya wisata alam Curug Cilember yang menaawan dan Taman Wisata alam buatan Matahari, tentu saja ditambah dengan mengganjal dan menghangatkan perut. Matahari pun sudah merapat ke barat. Kami memutuskan untuk untuk kembali ke
Sekarang kami sudah belok kanan masuk ke daerah Mega Mendung dan kami pun semakin dekat ke tujuan. Teman yang mengetahui lokasi tujuan kami menjadi penunjuk arah di depan.
Akhirnya kami tiba di tujuan. Tempatnya kurang lebih masih di daerah Mega Mendung—saya tidak yakin betul—, sebelum Sentul. Aaaah, nama tempat tidak begitu penting, yang penting
Di depan kami adalah sebuah retoran yang lumayan besar untuk ukuran di
Sampai di depan restoran kami dipersilahkan ke halaman belakang untuk memilih tempat yang kami inginkan. Ternyata di halaman belakang yang dirimbuni pohon-pohon banyak terdapat Saung yang boleh kita tempati sesuka hati, tentu saja kalau belum ada yang menempati. TIdak ada masalah bai kami untuk mendapat saung yang kami inginkan, lha wong Cuma rombongan kita saja pengunjugnya. Maklum waktu sudah lewat Isya.
Tempatnya cukup nyaman dan luas, sekitar 4 x 4 meter. Untuk memanggil pengambil pesanan disediakan kentongan seperti kentogan peronda. Setelah kentongan itu dipukul pukul pelayan datang dengan menu dan secarik kertas. Kemudian kami pesan beberapa jenis makanan.
Saya lupa pesisnya pesanan itu. Yang saya ingat pepes ikan, dan masakan dari ayam, yang lainnya saya lupa. Pokoknya pesan untuk delapan orang.
Makanan tiba dan langsung kami lahap. Semua habis tanpa sisa. Bahkan kucing yang sedari awal menunggu sisa makanan pun tidak kebagian, bahkan tulang ikan pun menjadi isi perut kami. Kecian deh lu, Kucing…
Yang membikin sebagian besar dari kami tercengang, haganya itu, lho! Untuk makan berenam ditambah dua balita sampai perut kami tidak nagih lagi, cuma dicharge selembar uang seratus ribu. Masih ada kembaliannya lagi.
Memang sih kami tidak membawa perut tentara, tapi tetep saja harga segitu bisa dikatakan sangat murah untuk makanan yang enak dan mengenyangkan ditambah fasilitas yang asri dan nyaman.
Jadi pesan dibalik tulisan ini adalah coba lah sekali kali kalau sempet berkunjung ke Miss Ro untuk melampiaskan syahwat perutmu.
Saran saya, kalau mau berkunjung ke
Selamat berpetualang.
mantap..
BalasHapusMantap apanya? Kucing nya? atau makanannya?
BalasHapus