Biasanya kita tidak mempedulikan hal-hal yang sangat biasa atau tak berguna. Tembok kotor atau retak adalah hal yang tidak menarik, begitu juga dengan tekstur keramik atau marmer yang tidak terpola.
Plester tembok tua atau kotor adalah menjijikan, tidak patut diperhatikan secara seksama. Dan awan adalah hal sehari-hari, dan sedikit sekali orang yang, tidak ada kerjaan, memperhatikannya.
Tapi kalau kita cermati ternyata hal-hal yang sangat biasa itu bisa menjadi luar biasa atau setidaknya ada hal-hal yang unik di sana. Banyak sosok yang mungkin kita bisa tangkap.
Lukisan binatang, hantu atau sosok manusia bisa terdapat disana.
Saya sempat mengabadikan beberapa gambar yang menyerupai sosok tertentu dari benda-benda yang biasanya luput dari perhatian kebanyakan orang.
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini. Dengan keterbatasannya gambar di bawah ini saya anggap mewakili bentuk wajah manusia yang timbul dari dalam tembok. saya beri judul dia The hollow Man.
The Hollow Man
Kemudian, kalau anda jeli anda akan mendapatkan gambar kodok di bawah ini. Gam,barnya semacam gambar abstrak.
Kodok
Walau pun terkesan dipaksakan tapi dari foto angkasa di bawah ini timbul gambar anak bebek dan kepala srigala.
Anak Bebek dan Srigala
Dan di bawah ini adalah buaya yang meluncur turun dari angkasa. Kepalanya jelas tapi badannya tertutup cipratan buih air.
Crocodilus
Gambar di bawah tak kalah menarik. Adalah sosok Bunglon yang terekam.
Bunglon
Maaf kalau terkesan tidak sopan, tapi gambar dibawah ini sedikit menyerupai bentuk kelamin perempuan.
Vagina
Sementara gambar di bawah menyerupai genderewo. Tapi mungkin anda tidak akan merasa takut dengan gambar di bawah ini.
Genderewo
Gambar berikut tidak kalah menarik. Ada mahluk aneh di sana.
Selamat menikmati hidangan yang tidak seberapa ini. Tapi kalau tidak puas, dilarang protes.
Tanggal 23 Juli beberapa hari yang lalu diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN). Berbanggalah anda yang saat ini masih berstatus sebagai anak. Bagaimana tidak? Hari ini sengaja didedikasikan bagi kita, anak-anak Indonesia. Anak-anak yang diharapkan bias membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik.
Anak juga adalah aset bangsa. Setelah beranjak menjadi remaja kemudian dewasa, ia akan menjadi tulang punggung di keluarganya, baik menjadi seorang ibu maupun seorang ayah, pemimpin RT, RW, sampai menggantikan para penguasa, dan puncak tertinggi kekuasaan Negara.
Momentum hari anak nasional yang setiap tahunnya diperingati seharusnya tidak berhenti di peringatan saja, tapi digunakan untuk membuat langkah-langkah nyata perbaikan nasib anak Indonesia, karena masih banyak anak Indonesia yang tinggal di kolong jembatan, mengemis atau mengamen di perempatan jalan, sampai jualan cobek dan ulekan mulaipagi buta sampai malam gelap.
Yang lebih mengerikan adalah masih banyak anak Indonesia yang tidak bisa bersekolah karena berbagai alasan tapi seklalu bermuara di masalah ekonomi.
Yang tak kalah mengerikannya, masih banyak pula anak Indonesia yang menjadi korban eksploitasi seksual oleh para monster phedophil, sekaligus menjadi komoditi yang sangat menguntungkan. Hal itu selain menghancurkan masa depannya mereka, juga menjadi tanda-tanda buruk bagi masa depan sebuah negeri.
Ada yang menggelitik dari komentar Seto Mulyadi,” Seolah-olah sekolah yang mahal sudah pasti bagus". Itu adalah keliru menurut pandangan beliau.
Mengapa sekolah menjadi perhatian kita? Karena dari sanalah individu berkualitas dihasilkan, walaupun sekolah bukan lah satu-satunya candradimuka bagi bagi manusia mumpuni yang bias beguna bagi sesamanya.
Jadi jangan memilih sekolah karena mahal atau bejibun extra kurikulernya. Terlalu banyak kegiatan juga bsa dikategorikan exploitasi anak. Biarkan lah mereka mencari kesukaannya sendiri. Banyak kegiatan tidak akan jadi masalah kalau anak-anak bias menikmati atau menyukainya.
Tapi masalahnya, sekolah yang terbilang “murah” pun masih tetap mahal untuk banyak orang. Jangan kan untuk membayar sekolah yang “murah”, atau membeli seragam atau buku, untuk makan pun mereka harus berusaha setengah mati. Kalau yang yang setengah nya lagi ikut mati juga, artinya mareka Cuma bisaberharap bias mendapatkan “kehidupan”baru yangdi kehidupan setelah kehidupan yang sekarang.
Berdasarkan catatan Komnas PA, pada tahun 2004 lebih dari 200 ribu dari lebih dari 20 juta anak Indonesia buta aksara. Sedangkan persentase anak yang tidak memperoleh pendidikan lebih dari 5 persen untuk SMP, 67,68 persen SLTA, dan 72,65 persen untuk pendidikan anak usia dini.
Adapun data anak yang putus sekolah pada 2002 dari SD-SLTA berturut-turut 1,45 persen, 2,27 persen dan 2,48 persen. Belum lagi, anak yang berada di daerah konflik dan dalam perlindungan khusus.
Data di atas menunjukan bahwa di negeri yang sudah “maju” ini masih banyak individu yang terbelakang atau dipaksa terbelakang karena bekal pendidikannya tidak memadai.
Sementara di sebagian kalangan mereka berkutat dengan metoda pweendidikan tercanggih dengan multi media yang complex, di kalangan lainnya pendidikan adalah sebatas impian, walau pun menurut undang-undang (kalau masih belum diamandemen) pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan yang layak untuk setiap warga negara.
Belum selesai dengan masalah pendidikan yang belum merata, kita juga dihadapkan dengan banyak masalah lainnya. Di antaranya Televisi.
Untuk beberapa hal televise sangat bermanfaat bagi kehidypan kita. Selain untuk sarana hiburan, juga bisa menjadi sumber ilmu.
Yang jadi masalah, terlalu banyak kleluarga yang terlalu permisif terhadap keberadaan televise. Entah berapa jam seorang anak menghabiskan waktu di depan televise. Yang jelas pasti lebih banyak dari waktu yang dia habiskan untuk belajar di rumah.
karena idak ada batasan menonton televis untuk anak-anak. Mereka menjadi semakin akrab dengan media ini, kadang lebih akrab dari pada dengan orang rua mereka. Dan selanjutnya mereka menjadi kecanduan. Mereka menonton televise bukan karena ingin tapi karena merasa harus. Kadang focus mereka bukan ke Televisi tapi televise harus terus on.
Jalan keluarnya adalah orang tua harus punya keberanian untuk membatasi jam nonton televise untuk anaknya. Hal ini lebih gampang diucapkan dari pada dilakukan. Tapi betapa pun sulitnya. Kita harus memulainya.
Jadi sekecil apa pun yang kita perbuat dan kesempit apa pun scope nya tetap akan member kontribusi positif untukkemaslahatan bangsa. Sebesar apapun suatu hal adalah merupakan kumpulan dari hal-hal kecil.
Pemilihan Presiden telah berlalu. Penghitungan resmi yang dilakukan KPU, yang mennegaskan hasil quick count, menunjukanbahwa penguasa lama, SBY, akan menguasai kembali puncak pimpinan tertinggi Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Nama SBY-Boediono muncul sebagai “pemenang” dengan perolehan suara lebih dari 60 persen. Tak terkejar oleh pelari sprinter tercepat sekalipun.
Selama masa kampanye SBY telah menebar sekian jumlah janji, walau pun dia pernah menyatakan bahwa calon presiden tidak boleh mengumbar janji, bagi negeri tercinta ini.
“Saya senang saudara tidak mencoba-coba mengambil risiko dengan memilih pemimpin yang belum teruji dan terbukti. Juga untuk tidak memilih seseorang yang belum terbukti dan teruji mungkin penuh dengan janji,” kata SBY dalam kampanye di Gedung Olahraga KONI Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (13/6/2009)
Adalah tugas kita, yang memilih atau pun yang tidak memilih mereka, untuk mengawal kekuasaan lima tahun ke depan dan memastikan bahwa janji-janji beliau bukan lah angin sejuk yang berubah menjadi badai. dan bukannya gula manis yang menjelma menjadi penyebab sakit gula.
Entah berapa puluh atau berapa ratus janji yang telah beliau berikan dalam kampanyenya. dari sekian puluh atau ratus itu saya telah menginventarisir beberapa di antaranya. Saya ambil data di bawah ini dari berbagai sumber .
Daftar Janji-janji SBY-Boediono di masa kampanye
1. Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai. Dihadapan ratusan pedagang ikan dan nelayan di Padang Barat, Sumatera Barat, dia juga akan menindak tegas nelayan yang menggunakan alat tangkapilegal.
2. SBY menegaskan pemerintahan yang dipimpinnya telah melaksanakan tindakan nyata menuju kemandirian bangsa di berbagai sektor. Menurutnya, para capres yang lain baru menjanjikan Indonesia mandiri dan itu hanya satu sisi. “Kalo saya sekarang bicara lagi soal kemandirian, bukan janji atau wacana tapi sudah terbukti. Banyak orang bicara kemandirian cuma sepotong-sepotong,” ujarnya dalam kampanye di GOR Flobamora, Kupang, NTT, Minggu (14/6/2009).
3. Mengenai pembangunan di daerah, menurutnya harus didukung juga oleh pemerintahan daerah yang kreatif dan inovatif sehingga bersama-sama dengan pemerintah pusat bisa mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.
4. Pangan, kita ingin kebutuhan pangan kita akan tercukupi, kebutuhan petani juga tercukupi, pangan menjadi prioritas pertama dalam peningkatan kesejahteraan rakyat lima tahun ke depan.
5. Janji memprioritaskan kemampuan masyarakat untuk membeli sandang (Caranya, kata SBY, dengan meningkatkan penghasilan masyarakat dalam lima tahun ke depan)
6. Ke depan pemerintah akan membangun rumah sederhana yang bisa dikredit terjangkau. Kata SBY, penghasilan, memastikan upah buruh terus meningkat (terutama kepada buruh).
7. Meminimalisir biaya kesehatan (yang miskin gratis).
8. Meminimalisir biaya pendidikan (yang miskin gratis).
9. Ketersediaan lapangan pekerjaan. “Kedepan untuk yang menganggur-menganggur, akan kita ciptakan lapangan pekerjaan,” kata SBY.
10. Perlindungan terhadap HAM.
11. Keutuhan lingkungan hidup.”Siapa yang senang malam-malam banjir, kita ingin lingkungan hidup kita baik, bumi kita baik,” kata SBY.
12. SBY berkomitmen memberantas monopoli perusahaan asing.
13. Siapa pun pengusaha lokal harus diberi kesempatan usaha lebih luas di negaranya sendiri.
14. SBY kemudian menyampaikan rencananya mempersingkat birokrasi pendirian perusahaan dan ijin usaha.
15. Perusahaan berbendera merah-putih dapat sukses, tidak boleh pejabat yang mengatur.
Daftar di atas hanya lah sebagian kecil janji-janji beliau yang sempat saya catat. semoga saja semua gula-gula dalam toples terkunci rapat itu bisa dikecap manisnya oleh, kalau pun tidak seluruhnya, sebagian besar penduduk negeri.
Angin Suejuk dan Angin tak Suejuk
Angin sejuk sudah terhembus. Sebagian pengamat politk beranggapan bahwa janji-jani SBY- Boediono relatif realistis. Arbi Sanit pernah berkomentar, "Kampanye SBY lebih realistis." (Minggu (14/6/09)
Tapi ada juga yang menganggap sebagian janji beliau, terutama dalam bidang pertanian, cuma sebatas objek janji politik saja karena cuma berkutat dalam masalah produksi beras.
Peningkatan nilai tambah produk pertanian seharusnya mampu menggerakkan industri berbasis sumberdaya, mengembangkan sektor hilir atau dalam literatur disebut strategi pendalaman industri (deepening industry). Strategi ini akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan sektor jasa lain di hilir, mulai dari perdagangan, transportasi, perbankan, dan lain-lain.
Semoga harapan ke kedepan memang masih menyisakan sinar pengharapan! Amin!
Sudah banyak kejadian penculikan anak yang kita dengar di mana-mana. mulai dari anak yang dijadikan pengemis atau pengamen oleh penculik nya, sampai permintaan tebusan uang ratusan jutaan rupiah kalau anak yang diculik anak orang kaya.
Banyak orang berfikir penculikan cumabisa terjadi pada orang lain saja. Itu tidak sepenuhnya benar. Kalau anda tidak waspada mengawasi dan menjaga anak yang merupakan amanah allah, tidak mustahil hal itu bisa terjadi kepada anak anda. Naudzubillahimindzalik.
Tapi anda tidak perlu terlalu hawatir karena ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melindungi anak-anak kita—tanpa membuat mereka takut--dari para penculik yang setiap saat terus mengintai.
Berikut adalah tip-tip yang bisa anda jadikan acuan untuk melindungi anak-anak anda.
Lindungi buah hati kita dari tangan-tangan jahat!
1.Biasakan berbicara dengan anak anda. Ajari mereka untuk menjaga diri. Jangan takut bahwa anda akan membuat mereka paranoid. Sebaliknya, anak-anak akan merasa lebih baik dan percaya diri ketika mereka merasa memiliki kemampuan untuk menjaga diri.
2. Jangan mebicarakan urusan-urusan orang dewasa pada mereka. Terangkan dengan cara yang bisa mereka mengerti, seperti hal baik dan buruk. Jangan menerangkan hal hal yang membuat mereka takut.
3. Katakan pada mereka untuk menghindari orang asing. sebagai gambaran orang dewasa tidak bertanya kepada anak kecil tentang arah atau tempat, tapi seharusnyta mereka bertanya kepada orang dewaa lainnya.
4. Kita harus mengajarkan padaanak-anak untukmenghormati orang tua dan mereka yang lebih tua, tapi tidak ada salahnya membiarkan mereka melakukan sesuatu yang, mungkin dianggap, kurang sopan atau agak kasar, atau berteriak ketika mereka merasakan sesuatu yang ganjil. Mereka tidak akan dipersalahkan kalau berteriak minta tolong, dan beritahu mereka hal itu tidak akan menjadi masalahjika perasaan mereka ternyata tidak tepat.
5. Ajari mereka untk berteriak, “Bapak bukan ayah saya!” atau “Toloooong!”
6. Jangan gunakan pakaian yang tertera namanya. Ketika mereka mendengar namanya dipanggil, mereka sering percaya itu adalah tanda bagi mereka untuk merasa aman.
7. Ajari anak anda isyarat rahasia yang hanya dimengerti anda dan anak anda untuk member isyarat seandainya ada indikasi bahaya.
8. Pertahanan nomor satu untuk anak-anak adalah lari menjauh. Mereka harus lari ke tempat umum yang ada banyak orang ketika mereka merasa terancam atau ada orang yang mencurigakan.
9. Awasi anak anda! Jangan berasumsi bahwa orang lain yang anda percaya sama perhatiannya dengan anda. Untuk meyakinkan, harus dites dulu. Suruh seseorang untuk menjemput anak anda, misalnya, dan lihat apakah sekolah memberi ijin orang itu untuk menjemput.
10. Yakinkan anak anda biasa bicara dengan anda tentang apa pun termasuk organ tubuh yang boleh dan yang tidak boleh disentuh orang lain.
11. Ingat: Pedophil adalah orang “sakit”—tapi mereka nampak seperti orang kebanyakan yang normal. Mereka melibatkan diri aktivitas di masyarakat. Mereka bukan orang yang gampang dikenali. Perhatikan orang yang menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak, tapi mereka sendiri tidak punya anak. Anda perlucuriga. Lebih baik mencurigai tapi salah dari pada kita tidak meraa curiga tapi ternyata anak anda ada dalam bahaya penculikan atau pelecehan.