Pemilihan Presiden telah berlalu. Penghitungan resmi yang dilakukan KPU, yang mennegaskan hasil quick count, menunjukan bahwa penguasa lama, SBY, akan menguasai kembali puncak pimpinan tertinggi Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Nama SBY-Boediono muncul sebagai “pemenang” dengan perolehan suara lebih dari 60 persen. Tak terkejar oleh pelari sprinter tercepat sekalipun.
Selama masa kampanye SBY telah menebar sekian jumlah janji, walau pun dia pernah menyatakan bahwa calon presiden tidak boleh mengumbar janji, bagi negeri tercinta ini.
“Saya senang saudara tidak mencoba-coba mengambil risiko dengan memilih pemimpin yang belum teruji dan terbukti. Juga untuk tidak memilih seseorang yang belum terbukti dan teruji mungkin penuh dengan janji,” kata SBY dalam kampanye di Gedung Olahraga KONI Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (13/6/2009)
Adalah tugas kita, yang memilih atau pun yang tidak memilih mereka, untuk mengawal kekuasaan lima tahun ke depan dan memastikan bahwa janji-janji beliau bukan lah angin sejuk yang berubah menjadi badai. dan bukannya gula manis yang menjelma menjadi penyebab sakit gula.
Entah berapa puluh atau berapa ratus janji yang telah beliau berikan dalam kampanyenya. dari sekian puluh atau ratus itu saya telah menginventarisir beberapa di antaranya. Saya ambil data di bawah ini dari berbagai sumber .
Daftar Janji-janji SBY-Boediono di masa kampanye
1. Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai. Dihadapan ratusan pedagang ikan dan nelayan di Padang Barat, Sumatera Barat, dia juga akan menindak tegas nelayan yang menggunakan alat tangkapilegal.
2. SBY menegaskan pemerintahan yang dipimpinnya telah melaksanakan tindakan nyata menuju kemandirian bangsa di berbagai sektor. Menurutnya, para capres yang lain baru menjanjikan Indonesia mandiri dan itu hanya satu sisi. “Kalo saya sekarang bicara lagi soal kemandirian, bukan janji atau wacana tapi sudah terbukti. Banyak orang bicara kemandirian cuma sepotong-sepotong,” ujarnya dalam kampanye di GOR Flobamora, Kupang, NTT, Minggu (14/6/2009).
3. Mengenai pembangunan di daerah, menurutnya harus didukung juga oleh pemerintahan daerah yang kreatif dan inovatif sehingga bersama-sama dengan pemerintah pusat bisa mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.
4. Pangan, kita ingin kebutuhan pangan kita akan tercukupi, kebutuhan petani juga tercukupi, pangan menjadi prioritas pertama dalam peningkatan kesejahteraan rakyat lima tahun ke depan.
5. Janji memprioritaskan kemampuan masyarakat untuk membeli sandang (Caranya, kata SBY, dengan meningkatkan penghasilan masyarakat dalam lima tahun ke depan)
6. Ke depan pemerintah akan membangun rumah sederhana yang bisa dikredit terjangkau. Kata SBY, penghasilan, memastikan upah buruh terus meningkat (terutama kepada buruh).
7. Meminimalisir biaya kesehatan (yang miskin gratis).
8. Meminimalisir biaya pendidikan (yang miskin gratis).
9. Ketersediaan lapangan pekerjaan. “Kedepan untuk yang menganggur-menganggur, akan kita ciptakan lapangan pekerjaan,” kata SBY.
10. Perlindungan terhadap HAM.
11. Keutuhan lingkungan hidup.”Siapa yang senang malam-malam banjir, kita ingin lingkungan hidup kita baik, bumi kita baik,” kata SBY.
12. SBY berkomitmen memberantas monopoli perusahaan asing.
13. Siapa pun pengusaha lokal harus diberi kesempatan usaha lebih luas di negaranya sendiri.
14. SBY kemudian menyampaikan rencananya mempersingkat birokrasi pendirian perusahaan dan ijin usaha.
15. Perusahaan berbendera merah-putih dapat sukses, tidak boleh pejabat yang mengatur.
Daftar di atas hanya lah sebagian kecil janji-janji beliau yang sempat saya catat. semoga saja semua gula-gula dalam toples terkunci rapat itu bisa dikecap manisnya oleh, kalau pun tidak seluruhnya, sebagian besar penduduk negeri.
Angin Suejuk dan Angin tak Suejuk
Angin sejuk sudah terhembus. Sebagian pengamat politk beranggapan bahwa janji-jani SBY- Boediono relatif realistis. Arbi Sanit pernah berkomentar, "Kampanye SBY lebih realistis." (Minggu (14/6/09)
Tapi ada juga yang menganggap sebagian janji beliau, terutama dalam bidang pertanian, cuma sebatas objek janji politik saja karena cuma berkutat dalam masalah produksi beras.
Peningkatan nilai tambah produk pertanian seharusnya mampu menggerakkan industri berbasis sumberdaya, mengembangkan sektor hilir atau dalam literatur disebut strategi pendalaman industri (deepening industry). Strategi ini akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan sektor jasa lain di hilir, mulai dari perdagangan, transportasi, perbankan, dan lain-lain.
Semoga harapan ke kedepan memang masih menyisakan sinar pengharapan! Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar