Daftar Blog Saya
Sabtu, 16 Oktober 2010
Anak Ku (5 tahunh) Minta Dibelikan Kondom
Tidak, saya tidak sedang meratapi nasib diri karena menjadi orang tidak cerdas. Walaupun menyadari ketidakcerdasan diri, tapi saya tidak terlalu bodoh untuk mengkufuri apa yang telah Allah berikan. Saya yakin Allah maha tahu apa yang pantas dan tidak pantas saya dapatkan.
Mungkin, ini hanya mungkin, kalu saya deberi kecerdasan oleh Sang Murbeng alam, tenaga saya tidak akan mampu memikulnya. Maka kecerdasan itu akan mengombang ambing saya ke sana kemari, kemana dia mau. Dan bukannya menolong saya, bisa-bisa kecerdasan itu mencelakan saya.
Mungkin saja dia membawa ku ke gemerlap kemewahan duniawi dan menyebabkan aku memanfaatkan kepintaran ku untuk minterin orang, mengutak atik angka supaya angka angka itu masuk ke rekening pribadi saya atau konco saya padahal itu haknya orang lain. Atau kecedasan ku itu dimanfaatkan untuk menggerogoti jembatan, jalan tol, dan banyak lagi jenis proyek yang berbau harum dan mengundang sahwat perut orang-orang cerdas yang tak kenal kata kenyang.
Bukan, kecerdasan anak saya bukan untuk mencari kemewahan gemerlap dunia atau untuk mempertebal kulit penutup usus, dan teman-teman nya. Saya berharap kecerdasan yang ia dapatkan kelak akan berguna bagi dia sendiri dan juga orang-orang desekelilingnya sebanyak yang dia mampu usahakan.
Harapan yang lama tersimpan dalam angan ini aku kejawantah kan dalam doa, dan nama yang keberikan padanya pun adalah sebuah do’a. Ya, kupanggil dia Kinanti Nabiila Puteri.
Kinanti adalah sebuah nama untuk satu jenis seni tembang dalam kesenian sunda. Kinanti merupakan salah satu dari 17 pupuh sunda. Mengapa tidak Magatru atau Dangdanggula, itu juga kan bagian dari pupuh? Aku pilih Kinanti karena terasa lebih enak didengar untuk nama seorang wanita, karena kalau anak saya laki laki akan ku beri nama Asmarandana. Nabiila secara literal berarti cedas, dan Puteri berarti seorang wanita yang memiliki sifat-sifat yang seharusnya dimiliki seorang wanita. Jadi arti dari namanya adalah sebuah doa agar dia memiliki kecerdasan yang berseni dan tidak melupakan kodratnya sebagai wanita.
Apa kah do’a ku terlalu sempurna? “Ud’uni Astajib lakum”, itu lah yang diperintahkaNya. UntukNya tidak ada yang terlalu bagus atau terlalu sempurna. Kun Fayakum! Maka jadi lah.
Tapi ternyata tugas membesarkan seorang anak supaya menjadi cedas tidak lah gampang. Hal yang paling berat adalah setiap hari kita dicecar pertanyaan yang tidak pernah terputus. Ya, seorang yang tidak begitu cerdas, tapi disebuat bodoh juga emoh, harus menjawab pertanyaan yang tidak terpikirkan sebelumnya, dan harus memuaskan dia. Whalah..whuh (sambil membuang keringat di dahi).
Kasus terahir yang membuat saya dan istri saya kelimpungan adalah ketika kami sedang belanja di sebuah mini market. Setelah selesai memasukan belanjaan ke dalam keranjang, kami siap-siap bayar di konter pembayaran. Ketika sedang antri, mata anaku terpaku pada sebuah kemasan plastik yang berwarna menarik. Secara replek dia mengambil benda itu dan meminta pada ibunya untuk membelikan satu. Ibunya, tyang adalah istri saya, dan saya terkejut, dan secara serta merta saya menjelaskan bahwa benda itu untuk orang dewasa bukan untuk anak-anak.
Dengan jawaban yang kami berikan, kami berharap masalah akan selesai, tapi jawaban yang diberikan tidak cukup memenuhi ruang dalam otaknya yang tak tahu seberapa besarnya. Otak itu masih meminta penjelasan yang lebih masuk akal bagi dia.
“Benda itu untuk orang dewasa yang sudah menikah. Anak-anak tidak boleh memakai benda itu. Orang dewas pun kalau belum menikah tidak boleh memakai benda itu.” Begitu lah penjelasan yanag kami mampu berikan, tapi nampaknya dia masih penasaran.
“Kenapa tidak boleh?”, itu lah pertanyaan dia yang merupakan PR untuk orang tuanya. Demi solidaritas antara orang tua, Om dan tante, kakek dan nenek dan sebagainya yang menginginkan kecerdasan bagi anaknya, ponakannya, dan cucunya, saya dengan sangat memohon bantuannya untuk dapat memuaskan dahaga keingintahuan anak saya, mungkin juga anak-anak lain nya yang pernah menanyakan pertanyaan serupa.
Atau paling tidak, jika anak anda bertanya pertanyaan serupa, anda bisa mempersiapkan diri dari sekarang dan ketika saat itu terjadi anda siap dengan jawabannya.
Kamis, 05 Agustus 2010
Mr. Amat Kena Tilang
Waktu masih menunjukan jam 10 WIB ketika Si Amat sedang bersiap siap pulang kerja. Ya untuk hari itu dia tidak punya pekerjaan lagi untuk dilakukan. Segera dia menuju tempat parkir untuk menjemput kendaraan kesayangannya. Ya, hari itu dia mengendarai sepeda motornya. Tadinya dia mau mengendarai mobil impiannya tapi karena mengejar waktu maka dia memakai kendaraan anti macet nya. Lagi pula mobilnya akan di pakai ke pasar sama pembantunya untuk belanja nanti siang.
Senin, 19 Juli 2010
Ke Taman Matahari lagi, Ketemu Miss Ro lagi
Rabu, 30 Juni 2010
Surat Cinta untuk Ibunda
Mama aku sayang Mama
Aku Cinta Mama
Terimakasih Mama untuk segalanya
Salam Sayang
Anak Mu
Nabiila
Demikian isi "surat" cinta seorang anak TK itu. Penampilannya sederhana bahkan terlihat tidak rapi. kemungkinan besar ini bukan karya original dia. pasti dengan susah payah Ibu gurunya membimbing dia untuk karya "sederhana" ini. Tapi makna yang terkandung dalam "surat" ini sangat tidak sederhana, sangat mendalam.Akan seperti apa reaksi anda ketika menerima surat seperti ini dari anak anda?
Sedih, terharu, bangga, atau mungkin anda merasa tidak memerlukan apa apa lagi karena anda merasa sudah memiliki seluruh dunia. Mungkin yang terakhir terlalu berlebihan.Yang jelas cinta yang telah dia tanam dalam jiwanya akan berkembang dan ditularkan pada siapa pun yang bersedia dijangkiti virus kebaikan.
Tak banyak kata yangbisa saya tulis untuk "secuil" ungkapan cinta ini. Otakku jadi menggumpal dan jari jari tangan macet di tuts keyboard. Mari kita tebarkan cinta dimana pun kitaberada, niscaya cinta akan datang pada mu. (Surat Nabiila untuk Mama tersayang)
Senin, 14 Juni 2010
Malaikat yang Berubah Menjadi Setan
Tidak salah lagi! Pasti kena ranjau. Di sela sela himpitan motor lain yang banyaknya tidak alang kapalang, serta kendaraan roda lebih dari dua yang sama sama menuju tempat kuli atau mengantar anak kesayangan menuju tempat mengulik ilmu, saya perhatikan roda kendaraan ini.
Benar saja, ban belakang sudah mengeluarkan sebagian besar isinya. Dengan posisi duduk bergeser agak ke depan, saya lanjutkan perjalanan yang terasa sangat menyedihkan ini. Semoga saja tak jauh di depan
Ahirnya setelah berjalan sekitar 200 meter sang malaikat terlihat di seberang jalan sedang duduk di sofa butut yang pegangannya sudah terlepas, dan busanya sudah bermetamorfosa menjadi deretan kayu bekas tempat kemasan telor.
Di depannya segelas kopi hitam masih mengepulkan asap segar mengundang selera. Sementara itu sang partner sedang sibuk merapikan peralatan dinasnya.
Ahirnya kendaraan saya sampai di depan tempat praktek sang malaikat.
“Bocor, Pak?”, sang malaikat mencoba untuk berbasa basi dan berempati kepada yang sedang dilanda kiamat kecil.
Setelah meyeruput kopinya dan tanpa menghiraukan jawaban saya, dia langsung mengeluarkan alat dan membongkar ban motor yang bannya kempis itu. Dia tidak mau pelanggannya lama menunggu.
Cepat sekali dia bekerja. Dalam hitungan menit ban dalam sudah terlepas kemudian mengecek. Selanjutnya dia berujar, “ Dua bocornya, Pak. Parah! Tapi ngak bisa ditambal. Nggak ada spiritus.”
Sebenarnya kalau ban bocor sampai dua, saya lebih memilih untuk mengantinya dengan ban dalam baru, tapi keadaan sedang tidak bekerja sama. Fulus sedang pada berlibur entah kemana. Yang tinggal didompet hanya ada tiga lembar dua puluh ribuan. Itu pun hasil dari pinjaman dari teman kerja. Memang masih ada sedikit lebihnya untuk beli bensin kalau dipake beli ban dalam, tapi besok?
Kuperhatikan si Malaikat penolong. Dua sayap putih itu sedikit demi sedikit mengkerut dan ahirnya menghilang. Agak kaget juga saya melihatnya.
Belum hilang kekagetan saya tiba-tiba dua tanduk kecil muncul menyeruak dari rambut nya yang berubah jadi gimbal.
“Wah. yang bener, Pak?”, aku mencoba meyakinkan tapi dengan nada tidak yakin.
“Benar, Pak. Dari kemarin sore. Ganti aja yah?” timpalnya.
Tanduk mungil itu sudah tumbuh lebih besar menghiasi kepalanya nya. Ternyata dia telah berhasil mengelabui mataku dengan kemampuan mimicry nya yang sempurna.
Tak ada gunanya berargumen! Apa lagi ketika memperhatikan tanduk di kepalanya yang yang sudah sebasar tanduk kerbau.
Ternyata kejutan masih berlanjut ketika dia mengambil ban dalam dan menyebut
Dengan acuh tak acuh dia mengatakan tidak ada barang lagi yang ada cuma barang yang menurut dia kualitas standar itu.
Ibarat permainan bola saya dianggap melakukan pelanggaran di daerah terlarang maka hadiah penalti untuk lawan. Lawan menendang ke gawang saya tanpa saya boleh menjaga gawang. Apa daya saya?
Ketika proses pemasangan ban “kualitas standar” sedang berlangsung dan mendekati tahap ahir, sebuah sepeda motor nyelonong memasuki area praktek.
Kali ini sang partner yang meleyani dengan cekatan. Yang membuat saya heran dan sekalugus gusar, kayaknya proses penambalan akan terjadi karena sang partner sedang mempersiapkan alat alat tambal ban. Terahir dia mengeluarkan sebuah botol dari balik kios. Sebotol…spiritus!
“Kok itu spiritusnya ada, pak?” saya bertanya pada sang Setan untuk menumpahkan rasa gondok saya. Tapi sang Setan tidak bergeming. Dia tetep “tekun” mengerjakan tugasnya. Pertanyaan saya seolah kentut bau yang layak diabaikan.
Setelah kelar, saya bayar dan langsung tancap gas ingin cepat meninggalkan tempat sial itu. Dia pun seolah tidak memperhatikan mimik, perilaku, dan nada bicaraku. Dia sedang merayakan kemenangan dan gembira dengan sedikit uang hasil “jerih payahnya.”
Sepanjang perjalanan ke tempat kerja, kepala ku justru sudah mulai bekerja dari tadi memikirkan bagaimana caranya besok mendapatkan uang bensin untuk bisa kembali berangkat ke tempat kerja.
Bismillah, pasti ada jalan.
Kamis, 20 Mei 2010
Mengapa Seorang Istri atau Suami Mempunyai Pasangan Bodoh?
Senin, 10 Mei 2010
Orang Gila
Senin, 15 Maret 2010
Apakah Anda TermasukOrang Bodoh?
Jika judul di atas diucapkan seseorang dan ditujukan kepada anda sambil menuding, apa reaksi anda? Saya yakin anda setidaknya tidak akan senang, atau mungkin tersinggung, atau tidak tertutup kemungkinan anda akan marah dan balik menuding dan membalas dengan kata-kata yang lebih hebat.
Kalau umpatan yang dijadikan judul itu kurang mengundang reaksi keras, bagaimana kalau, maaf, Goblok! Tolol! Wong Edan! Kepala Udang! Otak Cetek! Sekali lagi maaf, bukan maksud saya mengumpat anda, tapi saya hanya ingin memberi contoh kata-kata yang biasa digunakan orang untuk mengumpat.
Marah dan merasa tersinggung adalah reaksi wajar ketika mendengar orang mengucapkan contoh-contoh kata umpatan di atas yang ditujukan kepada anda. Tapi kalau kita mengamati dengan iklhlas dan jujur dengan merujuk pada referensi yang sahih, tidak seharusnya kita “marah” ketika mendengar orang mengumpat pada kita dengan mengatakan, “Kamu Bodoh!”
Menuruh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)on-line, marah artinya …sangat tidak senang (krn dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dsb); berang; gusar…
Dari pengertian kata di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa kita berhak marah jika kita merasa tidak seperti yang dimaksud dengan arti yang terkandung dalam dalam kata tersebut. Kita berhak tersinggung jika kita tidak bodoh. Kita berhak belikmarah jikakita merasapintar
Bodah menurut KBBI adalah: 1. tidak lekas mengerti; tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dsb)… 2. tidak memiliki pengetahuan (pendidikan, pengalaman). Dalam arti lain bodoh bisa berarti tidak banyak tahu, tahu sedikit, atau tidak tahu sama sekali tentang sesuatu. Dalam konteks tertentu bodoh bisa berarti melekukan sesuatu kesalahan yang seharusnyatidak dilakukan karena yang dilakukan itu melanggar aturan atau semua orang tahu itu salah, dan sebetulnya bila kita cukup pintar, hal itu tidak perlu terjadi.
Mari kita memikirkan dan bertanya pada diri kita sendiri. Berapa perilaku pintar yang telah kita lakukan beberapa hari terakhir ini? Atau beberapa minggu terakhir? Atau mamasuki tahun 2010? Atau dalam decade terakhir? Dan berapa perilaku bodoh yang telah kita perbuat dalam kurun waktu yang sama.
Selamat! Untuk mereka yang telah melakukan lebih banyak perilaku penanda pintar dari pada kebodohan. Karena anda termasuk kelompok orang PINTAR. Mereka yang melakukan jumlah perilaku pintar dan kebodohan kurang lebih 50-50 juga bisa dikelompokan kedalamkelompok ini.
Dan untuk mereka yang melakukan lebih banyak kebodohan dari pada perilaku pintar, maaf saja kalau saya kelompokan anda kedalam kelompok orang-orang BODOH. Saya pun kemungkinan besar masuk kelompok ini.
Tapi saya tidak akan pernah menunjuk seseorang dan mengatakan, “ BODOH!” karena kalau begitu lebih banyak jari yang akan menunjuk diri sendiri. Semakin bodohlah saya.
Kamis, 04 Maret 2010
Pisang Ku, pisang Ajaib!
Di sebagian besar wilayah bumi Nusantara dikenal luas budaya simbolisasi. Ketika ingin mengungkapkan sesuatu , terutama dalam hal-hal yang sensitif atau tabu atau untuk menghindari rasa tidak enak, kebanyakan orang merasa lebih aman bermain dengan simbol-simbol daripada berbicara langsung pokok permasalahannya.
Begitu pula dalam hal sex. Jaman baheula, ketika dunia belum mengenal kendaraan yang digerakan oleh mesin, manusia lebih memilih akrab dengan symbol dari pada disebut tidak sopan atau tak beradab, walau mungkin saja yang menilai tak beradab itu adalah orang yang lebih biadab. Maka, di antaranya, muncul lah Lingga dan Yoni sebagai simbol kelamin laki-laki dan kelamin perempuan.
Ternyata, di jaman keterbukaan dan masa dimana sex bukan lagi hal yang terlarang untuk diperbincangkan, kita masih senang mengakrabi simbol. Walau pun mungkin dalam menyikapinya lebih santai dan ringan.
Entah generasi keberapa setelah Lingga dan Yoni, muncul lah pisang dan kue apem atau surabi sebagai metamorfosa simbol kelamin laki laki dan perempuan. Kalau dalam obrolan santai kita dengan teman atau siapa saja, ketika disinggung kue apem dan pisang kemungkinan obrolan jadi mengarah pada yang panas atau setidaknya hangat. Atau mungkin ada senyum yang tidak normal dan dibalas dengan senyum lagi dari rekan yang lainnya. Meski pun ketika ada kata apem atau surabi atau pisang, yang dimaksud adalah dalam arti harfiah.
Yang menjadi bahan tulisan saya ini adalah pisang!, pisang dalam arti harfiah. Buah dari pohon yang, kalau tidak salah, berasal dari
********************
Kalau dilihat sekilas, tidak terlihat keanehan yang terdapat pada tandanan pisang itu. Tapi kalau diperhatikan sedikit lebih seksama, tampaklah perbedaannya dibanding dengan tandanan pisang yang lain di dekatnya.
Saya mengetahui keanehan itu ketika seorang pedagang kue traditional, yang mampir ke rumah mertua saya, mengomentari tandanan pisang itu. Dia bilang bahwa tandanan pisang itu dua tingkat.
Entah benar atau cuma bualan saja waktu dia mengatakan bahwa kalau dia tahu ketika masih berbentuk jantung, dia akan beli dengan harga tinggi.
Dia melanjutan bahwa dia akan menggunakan jantung pisang itu untuk pengobatan. Kemudian dia menyebutkan beberapa macam penyakit yang bisa disembuhkan dengan jantung pisang itu.
Saya tidak begitu peduli dengan ocehan pedagang itu dan tidak memperhatikan apa yang selanjutnya dia katakan, tapi saya jadi tertarik dengan tandan pisang itu.
Setelah diamati ternyata pedagang pisang itu tidak salah. Memang tandanannya ada dua tingkat. Tingkatan pertama terdiri dari beberapa sisir dengan ukuran pisang yang lebih besar, dan tingkat dua dengan jumlah sisir yang hampir sama tapi dengan ukuran pisang yang lebih kecil.
Walau pun begitu, sekitar tiga sisir pisang tingkat pertama bagian terbawah ukurannya jauh lebih kecil dari ukuran pisang sisiran bagian atas tingkat kedua.
Mungkin kata ajaib yang saya pakai pada judul tulisan bisa dianggap berlebihan. Makanya saya kasih tanda Tanya. Tapi jelas sekali bahwa tandanan pisang ini tidak seperti tandanan pisang pada umumnya. Sebelumnya saya belum pernah melihat tandanan pisang yang bertingkat seperti itu.
Di sini saya juga tidak bermaksud latah memberi informasi atau menyebar berita mengikuti berita-berita aneh yang menyesatkan, seperti tentang anak binatang yang bekepala mirip anak manusia, telur ayam yang terdapat tulisan tertentu, benda atau air yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan lain sebagainya.
Saya hanya ingin berbagi tentang sesuatu yang menunjukan kebesaran Allah. Dan dengan tafakur tentang ciptaannNya, diharapkan bisa mempertebal keimanan kita pada Nya, bukannya mengamalkan perbuatan-perbuatan musrik. Demi Allah, hanya Dia lah tempat memohon pertolongan, dan musrik adalah dosa yang tidak terampuni.
Coba perhatikan gambar yang saya ambil ini! Bagaimana menurut anda?
Juga diposting di Kompasiana http://umum.kompasiana.com/2010/03/04/pisangku-ajaib-bagaimana-dengan-pisang-mu/